RINGKASAN BAB HAID, ISTIKHADLOH DAN NIFAS



Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata :
اعلم ان باب الحيض من عويص الابواب ومما غلط فيه كثيرون من الكبار لدقة مسائله واعتنى به المحققون وأفردوه بالتصنيف في كتب مستقلة وافرد أبو الفرج الدارمي من أئمة العراقيين مسألة المتحيرة في مجلد ضخم ليس فيه الا مسألة المتحيرة وما يتعلق بها وأتي فيه بنفائس لم يسبق إليها وحقق أشياء مهمة من أحكامها

“Ketahuilah, bahwasannya permasalahan haidl termasuk masalah yang rumit. Dan termasuk di antara permasalahan dimana banyak orang besar telah tersalah di dalamnya, dikarenakan sulitnya permasalahan. Para peneliti (muhaqqiqiin) merasa perlu untuk menuliskannya dalam satu buku tersendiri untuk membahasnya. Abul-Faraj Ad-Daarimiy – salah seorang ulama ‘Iraq – telah menuliskannya dalam satu jilid yang besar dimana tidak ada permasalahan di dalamnya kecuali permasalahan yang membingungkan (bagi banyak orang) dan yang berkaitan dengannya. Beliau menyebutkan dalam kitab tersebut bermacam-macam permasalahan berharga yang belum pernah disebutkan sebelumnya serta melakukan penelitian sesuatu yang penting dari hukum-hukumnya [Al-Majmu’ Syarhul-Muhadzdzab, 2/380. 

A. Haid Adalah : Darah yang keluar dari rahim secara berkala melalui vagina –bukan setelah melahirkan– pada usia subur (9 tahun lebih).
B. Belajar Haid
Fardlu ain bagi (setiap) wanita.
Suami tidak boleh melarang istrinya keluar untuk belajar haid. Kecuali bila ia sendiri sanggup mengajari istrinya.
Fardhu kifayah bagi pria.
C. Usia Haid
Minimal usia 9 tahun kurang 16 hari (hijriyah)
Bila mengalami pendarahan mulai dari sebelum usia tersebut (9 tahun kurang 16 hari), maka yang dihukumi haid hanya yang terjadi pada usia haid haid.
Pendarahan yang terjadi pada usia menopouse (50 th) tetap dihukumi haid.
D. Masa Haid
Minimal 24 jam.
Maksimalnya 15 hari 15 malam (360 jam) walau putus-putus, namun jumlah darahnya mencapai 24 jam.
Contohnya; keluar darah 12 jam lalu bersih 13 hari kemudian keluar darah lagi 12 jam.
Darah Yang Tidak 24 Jam BUKAN HAID walaupun keluar dalam 15 hari 15 malam
Bagaimana Menentukannya 24 jam atau tidak?  Diperkirakan saja
Bersih di Sela-sela Haid  = HAID menurut qaul sahbi >>>SUCI menurut qaul laqti
Jika darah berhenti sebelum masa adatnya maka BOLEH MENUNGGU tidak shalat sampai masa adatnya. Namun jika ternyata darah tidak kembali maka wajib qada shalat tersebut.
Dua pendapat ini berlaku selain haid yang pertama.
Untuk pertama kali haid, maka wajib berlaku suci setiap darahnya berhenti, dan berlaku haid jika darahnya kembali lagi.
Yang dimaksud suci di sini BUKAN SUCI (quru’) dalam masa iddah
Cara Mengetahui Bersih
Dengan memasukkan jari/kapas ke dalam vagina bagian dalam.
Bila ada bercak (walau hanya cairan keruh) berarti belum bersih / suci. Meskipun cairan itu tidak mengalir ke vagina bagian luar
Yang Dimaksud
Bagian Dalam: Yang tidak tampak ketika sedang jongkok buang air.
Bagian luar: Yang tampak saat jongkok. Dan wajib dibasuh saat buang air
Kapan Sebaiknya Melihat Keadaan Darahnya?
  Menjelang tidur malam.
  Menjelang akhir waktu shalat.
Gunanya Ialah:
Untuk mengetahui shalat yang wajib dilaksanakan bila darahnya berhenti (dan tidak kembali lagi).
Contoh: Bila sebelum tidur malam dilihat darahnya masih keluar. Dan ketika bangun shubuh ternyata darahnya berhenti, maka tidak wajib shalat isya dan maghribnya sebab dianggap berhenti saat shubuh. Mengikuti hukum asal (الأصل بقاء ما كان الخ)
Pendarahan Saat Hamil
Dihukumi haid jika
1. Mencapai 24 jam
2. Tidak bersamaan dengan rasa sakit pertanda akan melahirkan
Jika keluar bersamaan dengan sakit pertanda akan melahirkan maka tidak dihukumi haid. Kecuali jika bersambung dengan haid yang terjadi sebelumnya.
Haid yang terjadi saat hamil tidak masuk hitungan iddah
E. Masa Suci
Minimal suci yang memisah antara dua haid adalah 15 hari 15 malam (360 jam). Maksimalnya tak terbatas.
Minimal suci yang memisah antara dua haid adalah 15 hari 15 malam (360 jam). Maksimalnya tak terbatas.
Bila Suci
Tidak Sampai 15 Hari
Kasus Pertama..
Darah kedua keluar setelah masa 15 hari maka darah tersebut bukan lanjutan dari darah sebelumnya.
Oleh karenanya…
Sempurnakan masa suci yang terjadi sebelum darah kedua itu menjadi 15 hari 15 malam. Selebihnya dihukumi haid yang lain.
Jika setelah dikurangi masa penyempurna suci ternyata darah tersebut melebihi 15 hari,
Maka….
haidnya sesuaikan dengan haid yang terakhir, dan setelah itu suci 15 hari, dst.
Kasus Kedua
Darah kedua keluar masih dalam masa 15 hari terhitung sejak keluar darah pertama. Maka darah tersebut merupakan lanjutan dari darah sebelumnya.
Oleh Karena Itu...
Jika …
Darah kedua tidak melewati 15 hari, maka dihukumi haid semua.
Darah kedua memanjang sampai melewati 15 hari
Hukumnya sama dg..
Pendarahan haid lebih dari 15 hari.
Pendarahan
Haid Lebih Dari 15 hari.
Kembalikan kepada adatnya.  Yakni
Haidnya disamakan dengan haid terakhir.
Sucinya disesuaikan dengan suci yang terakhir.
BERAPA HARIHAID ATAU SUCINYA? 
Intinya….
Haidnya disamakan dengan haid terakhir.
Sucinya disesuaikan dengan suci yang terakhir.
Kecuali Jika…Adat haidnya membentuk aturan
Misalnya, adatnya 3-5-7-3-5-7,
maka sesuaikan urutan aturannya
Disebut Beraturan Jika :
1. Berulang minimal dua kali
2. Urutannya tidak berubah hingga terjadi istihadhah.
Waktu Mandi Mustahadhah
Daur pertama harus mandi nunggu 15 hari, sebab Wanita tidak dapat memvonis dirinya mengalami istihadhah dengan adanya pendarahan melebihi kebiasaan haidnya sebelum mencapai 15 hari.
Daur berikutnya langsung mandi setelah lewat darah yang dihukumi haid.
Jika Setelah Adat Haidnya
Dia mandi namun ternyata darahnya tidak lewat 15 hari, maka haid semua.
Jika Pada Masa Adat Haid Tidak Ada Darah
Haidnya pindah pada darah setelah masa adatnya.
Kecuali……
Jika darah sebelumnya lebih dekat dari adatnya, maka pindah ke darah sebelumnya
15 Hari ataukah 360 Jam?
Haid dan suci itu sebenarnya memakai jam dan menit.
Yang dimaksud hari bab haid ialah 24 jam dengan memperhitungkan menit.
Jadi kalau keluar mulai jam 10.15 maka yang dimaksud sehari semalam ialah berakhir jam 10.15 keesokan harinya
Kapan Haid dan Suci?
Bulan Mei haid normal :
Haid : 2 mei jam 10.30
Suci : 6 mei jam 17.20
Berikutnya terjadi istihadhah
Pendarahan : 10 juni jam 05.10
Bersih : 13 Agust  jam 16.30
Maka pada saat istihadhah:
Haidnya disamakan dg haid terakhir
(2 mei jam 10.30 s.d. 6 mei jam 17.20)
Sucinya disamakan dg suci terakhir
(6 Mei jam 17.20 s.d. 10 juni 05.10)
Obat Pencegah Haid
Boleh tapi Makruh
Haram jika bisa menghentikan kehamilan selamanya.
Wajib bila ada udzur.
Perubahan warna atau jumlah darah yang disebabkan obat, tidak menjadi pembahasan fiqih.
F. Keputihan
Bukan haid, jika
Dari vagina
Haid, bila
1. Dari rahim
2. Tidak diketahui dari mana asalnya.


ISTIHADLOH
A. Mustahadhah Ialah
Pendarahan haid lebih 15 hari 15 malam
Pendarahan pasca melahirkan lebih 60 hari 60 MALAM.
B.Warna darah
  1. Hitam
  1. Merah
  1. Orange
  1. Kuning
  1. Keruh
Penguat dari Segi Sifat
1. Kental
2. Berbau
Darah yang memiliki 2 penguat lebih kuat dari yang hanya memiliki 1 penguat.
Bila terdapat dua darah yang sama kuat, maka yang dinyatakan kuat adalah yang keluar pertama.
C. Klasifikasi Mustahadhah
1. Pemula (mubtadi’ah) yaitu; mustahadhah yang belum pernah haid dan suci.
2. Bukan pemula (mu‘tadah) yaitu; mustahadhah yang sudah pernah haid dan suci.
Masing-masing dari kedua golongan ini terbagi menjadi 2, yakni;
1. Dapat membedakan (mumayyizah)
2. Tidak dapat membedakan (Ghairu mumayyizah)
1. Pemula (mubtadi’ah) yaitu; mustahadhah yang belum pernah haid dan suci.
2. Bukan pemula (mu‘tadah) yaitu; mustahadhah yang sudah pernah haid dan suci.
Masing-masing dari kedua golongan ini terbagi menjadi 2, yakni;
1. Dapat membedakan (mumayyizah)
2. Tidak dapat membedakan (Ghairu mumayyizah)
Kapan disebut Dapat Membedakan?
Bila memenuhi syarat tamyiz.
Syarat Tamyiz Ialah:
1. Darah kuat tidak kurang dari sehari semalam (24 jam) dan tidak lebih dari 15 hari 15 malam (360 jam).
2. Darah lemah –yang bersambung– tidak kurang dari 15 hari 15 malam (360 jam).
Yang Perlu Anda Tahu Dalam Hal Tamyiz
Yang dimaksud darah lemah yang bersambung adalah darah lemah yang tidak dipisah oleh darah kuat. Darah lemah yang dipisah oleh bersihnya darah tetap dianggap bersambung.
Darah lemah di sela-sela darah kuat dihukumi sebagaimana darah kuat. Begitu juga dengan bersihnya darah di sela-sela darah kuat.
JADI ADA 4 GOLONGAN MUSTAHADHAH
1. Pemula Tak Dpt Membedakan:
Sebelumnya belum pernah haid dan suci
Tdk memenuhi syarat Tamyiz
2. Pemula Dapat Membedakan :
Sebelumnya belum pernah haid dan suci
Memenuhi syarat Tamyiz
3. Bukan Pemula Tak Dpt Membedakan
Sebelumnya pernah haid & suci
Tidak Memenuhi syarat Tamyiz
4. Bukan Pemula Dpt Membedakan
Sebelumnya pernah haid & suci
Memenuhi syarat Tamyiz

KETENTUAN HUKUMNYA
1. Pemula Dapat Membedakan
Kriterianya ialah:
1. Sebelum istihadhah belum pernah haid dan suci,
2. memenuhi dua syarat tamyiz
Ketentuannya :
Darah kuat dihukumi haid
Darah lemah dihukumi istihadhah.
Jika keluar darah 3 Tingkat
Maka yang lemah disamakan dengan yang kuat (dihukumi haid) dengan syarat:
1. Darah lemah keluar setelah darah kuat, bukan sebelumnya.
2. Antara darah lemah dan darah kuat tidak terpisah oleh darah terlemah.
3. Jumlah antara darah kuat dengan darah lemah tidak lebih dari 360 jam (15 hari 15 malam).
2. Pemula Tak Dpt Membedakan
Kriterianya ialah:
1. Sebelum istihadhah belum pernah haid dan suci,
2. Tidak memenuhi syarat tamyiz
Ketentuannya :
Haid 24 jam (pendapat lain menyatakan 6/7 hari).
Suci 29 hari 29 malam (pendapat lain 23/24 hari).
3. Bukan Pemula Dapat Membedakan
Kriterianya ialah:
1. Sebelum istihadhah pernah haid dan suci,
2. Memenuhi syarat tamyiz
Ketentuannya ;
Sama dengan pemula yang dapat membedakan yakni :
Darah kuat dihukumi haid
Darah lemah dihukumi istihadhah.
Tapi…..
Bila darah yang keluar sesuai kebiasaannya terpisah dengan darah kuatnya minimal 15 hari 15 malam, maka dihukumi haid yang lain.
4. Bukan Pemula serta Tidak Dapat Membedakan
Kriterianya ialah:
Sebelum istihadhah pernah haid dan suci,
Tidak memenuhi syarat tamyiz
Ketentuannya :
Haidnya disamakan dengan haid terakhir.
Sucinya sesuaikan dengan suci yang terakhir.
Kecuali Bila Sebelum Istihadhah
Kebiasaan haid atau sucinya berubah-ubah beraturan, maka pada waktu istihadhah, haid atau sucinya disesuaikan dengan urutan aturannya.
Kebiasaan haid yang berubah-ubah bisa dianggap membentuk aturan bila berulang minimal dua kali dan urutan tersebut tidak berubah hingga terjadi istihadhah.
Bagaimana Jika Lupa Kebiasaan Haidnya?
Jawabannya…
Yang pasti
RUWET
Solusinya?
Haidnya dicatat
Mustahadhah versi Malikiyah
1. Bila belum pernah haid, maka yang dihukumi haid adalah 15 hari 15 malam.
2. Bila sudah pernah haid, maka haidnya hanya sebatas kebiasaan haidnya yang terbanyak.
Selebihnya dihukumi suci sampai sembuh.

NIFAS
Nifas ialah Pendarahan
1. Setelah melahirkan.
2. Pasca keguguran berupa ‘alaqah (gumpalan darah) atau mudghah (gumpalan daging).
3. Setelah operasi cesar
Masa Nifas
Minimalnya sebentar.
Maksimalnya 60 hari 60 malam, terhitung sejak melahirkan.
Bila pendarahan terjadi belakangan, maka yang dihukumi nifas sejak pendarahan dengan syarat pendarahan tersebut tidak dipisah 15 hari 15 malam. Bila dipisah hukumnya haid.
Nifas Putus-putus
Tetap dihukumi nifas asalkan:
1. Belum lewat 60 hari sejak melahirkan.
2. Masa putusnya tidak mencapai 15 hari 15 malam.
Bila masa putusnya mencapai 15 hari 15 malam, maka darah setelah putus dihukumi haid.
Masa bersih di sela-sela nifas ada dua pendapat.
1. NIFAS menurut Qaul sahbi
2. SUCI menurut qaul laqthi
Dua pendapat ini berlaku selain pertama kali nifas.
Pendarahan Saat Kelahiran
Bukan Nifas
Bukan Haid, kecuali bila bersambung dengan haid sebelumnya
Masa Suci
Masa suci yang memisahkan haid dengan nifas atau nifas dengan nifas tidak harus 15 hari 15 malam (360 jam). Bisa lebih bisa kurang.
Hukumnya orang yang haid dan nifas
Wanita haid dan nifas
Tidak wajib salat
Makruh mengqadha’nya.
Datangnya Halangan
Wajib shalat, bila datang halangan dan sudah masuk waktu shalat yang cukup untuk shalat yang seringan mungkin.
Yang dimaksud shalat seringan mungkin ialah shalat dengan hanya mengerjakan rukun2 yg fardhu saja, termasuk shalat qasar bagi musafir
Bila ia memanjangkan shalatnya di awal waktu dan datang penghalang sebelum ia salam. Maka ia wajib mengqadha’nya
Berakhirnya Halangan
Wajib shalat, bila halangan berakhir dan masih ada sisa waktu yang cukup takbiratul ihram.
Juga wajib mengqadha salat yang sebelumnya bila memang bisa dijamak dengan shalat tersebut.
Misalnya jika halangan berakhir pada waktu asar, maka dhuhurnya juga wajib.
Wajib shalat, bila halangan berakhir dan masih ada sisa waktu yang cukup takbiratul ihram.
Juga wajib mengqadha salat yang sebelumnya bila memang bisa dijamak dengan shalat tersebut.
Misalnya jika halangan berakhir pada waktu asar, maka dhuhurnya juga wajib.

DAIMUL HADATS
A. Hukum Daimul Hadats
Mustahadhah pada saat darahnya dihukumi bukan haid maka sama dengan daimul hadats
Wajib shalat
Boleh kumpul dengan suaminya walau darahnya mengalir , dll
B. Sebelum Wudhu
Membasuh vagina/penisnya
Menyumbat dengan kain/ kapas yang suci. Tapi jangan sampai ada penyumbat yang keluar ke vagina bagian luar.
Memakai pembalut, dan bercelana dalam ketat.
Penyumbatan dilakukan kalau tidak membahayakan diri atau berpuasa
Jika hadasnya masih mengalir karena kurang baik dalam menyumbat atau membalut, maka batal.
C. Wudhunya = Tayamum
Niatnya bukan menghilangkan hadats, melainkan semisal; agar diperbolehkan shalat dhuhur.
Satu kali wudhu hanya dapat digunakan untuk satu kali shalat fardu.
Wudhu yang dilakukan untuk shalat fardhu wajib menunggu masuk waktu shalat.
Bila sebelum shalat darahnya bersih dalam waktu lama (cukup untuk whudu dan shalat) maka wudhunya batal, dan wajib wudhu dg niat menghilangkan hadats
D. Shalat
Antara membasuh vagina s.d. shalat tidak boleh lamban. Kecuali untuk kebaikan shalat semisal menunggu jamaah, menutup aurat dll.
Bila ada kemungkinan sebelum berakhirnya waktu shalat hadasnya berhenti, maka wajib shalat menunggu hadasnya berhenti dan wudhunya niat menghilangkan hadas.
Shalatlah dengan duduk jika itu menyebabkan hadasnya tidak mengalir.

Wallahu A'lam Bissowab

Diringkas  dari buku: Mereka Bertanya kepadamu tentang Haid, (Bangkalan: PP Sumurnangka), karya, Yai Nur Hasyim S. Anam.




Comments

Popular posts from this blog

Tahqiqul Manath dalam Khilafiyah Penyelenggaraan Shalat Jumat

Al IMAN BULUS VERSI MAJALAH HIDAYAH

Apa Bagaimana dan untuk Apa Silaturrahim