Thoun diMesir

Pandemi COVID-19  itu tidak memilih-milih siapa, sedang apa, agamanya apa dan usianya berapa yang akan terjangkit. Walhasil siapa saja berpotensi terjangkit dan bahkan menularkannya, oleh karenya ikuti saja apa yang dihimbaukan pemerintah dalam rangka untuk menekan semakin memburuknya wabah Coro-na dinegri ini, adapun mengenai soal keagamaan yang berkaitan dengan mewabahnya corona ini ikuti saja apa yang sudah diputuskan dan dihimbaukna oleh LBM NU baik PBNU, PWNU atau PCNU  jangan sok-sokan paling religius dan paling bertauhid padahal nyatanya malah jauh dari ajaran baginda Nabi Muhammad SAW, berikut ini saya terjemahankan  tulisan Syaikh Dr. Ali Jum'ah tentang kejadian Wabah Thoun di mesir dimasa lalu sebagai i'tibar.

Penduduk mesir di abad 15 berjumlah 20 juta jiwa, wabah besar (Thoun) melanda mesir tepatnya pada tahun 749 H dizaman Muhammad Ali Basa penduduk mesir berkurang menjadi kira-kira 2,5 juta jiwa.

Imam Ibnu Hajar al-Asqolani menceritakan zaman Fatroh tersebut dengan berkata: harta warisan berpindah ke 9 rumah dalam waktu satu hari, karna saking ganasnya wabah tersebut. 

Orang-orang berkumpul untuk membaca shohih Bukhori sebagai penagkal Waba' (lirof'ilwaba'), dan ternyata perkumpulan ini justru menjadi sebab utama semakin menyebar dan mengkritisnya wabah tersebut.

Imam Ibnu Hajar al-Asqolani berkomentar, karna perbuatan ini (berkumpul disaat waba' Melanda meskipun untuk perbuatan baik(membaca shohih Bukhori sebagai penagkal waba')), bukan perbuatan yang diajarkan Nabi SAW.

Adapun yang diajarkan Nabi adalah:
فِرّ من المجدوم فرارك من الأسد
"larilah kamu dari orang yang terkena penyakit menular (Jundam) seperti larinya kamu dari singa."

Muhamad Hanif Rahman
#kulotengpondokmawon
#kulotengpondokmawon

Comments

Popular posts from this blog

Tahqiqul Manath dalam Khilafiyah Penyelenggaraan Shalat Jumat

Al IMAN BULUS VERSI MAJALAH HIDAYAH

RINGKASAN BAB HAID, ISTIKHADLOH DAN NIFAS